MPLS Daring Pertama

Tahun ini angka terpapar covid-19 masih sangat tinggi. Tak heran bila pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Oleh karena itu, SMPN 1 Cipeundeuy Subang pun melakukan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) secara daring.

Hari pertama, Rabu 21 Juli 2021, siswa baru menyimak sambutan yang disampaikan oleh Kepala Satuan Pendidikan Formal (KSPF) SMPN 1 Cipeundeuy Subang, Drs. H. Herman Pramudjo, M.M.Pd. sebagaimana bisa disimak pada Chanel YouTube berikut :

Selanjutnya siswa menyimak pula sambutan dari Wakasek Humas, Hj. Relawati, S.Pd. dan Wakasek Kesiswaan, Agus Sutopo, S.Pd.

 

Siswa diminta mendokumentasikan pada saat melaksanakan PLS dari rumah, atau dengan berkomentar pada Chanel YouTube SMPN 1 Cipeundeuy sebagai tanda kehadiran.

Dokumentasi 7A (Foto : Ila Rahayu)
Dokumentasi 7A (Foto : Ila Rahayu)
Komentar siswa-siswi 7D di Chanel YouTube SMPN 1 Cipeundeuy, Subang
Komentar siswa-siswi 7D di Chanel YouTube SMPN 1 Cipeundeuy, Subang

Denah Satcip 2021-2022

Tahun ini saya mendapat amanah sebagai wali kelas VII D dan seksi K7 untuk kelas VII.

Sembilan rombel yang keluar, tahun ini diganti dengan 10 rombel baru. Sebaran kelas di tahun ini bisa dilihat pada denah karya Pak Ramdan (guru BK Satcip) berikut :

Di bawah pimpinan Drs. H. Herman Pramudjo, M.MPd., perbaikan demi perbaikan kami lakukan dari berbagai sisi (tak hanya bangunan fisik semata).

Bismillah, saya optimis Satcip akan semakin baik. Insya Allah.

Pengalaman Ujian Komprehensif PPG

Kamis-Sabtu, 22-24 Oktober 2020 adalah rentang waktu bagi mahasiswa PPG Daljab Angkatan 3 UNM mengikuti Ujian Komprehensif.

 

Seperti sidang skripsi

Layaknya sebuah sidang, dalam 1 ruang virtual hanya ada mahasiswa dan 2 dosen penguji. Setelah mahasiswa melakukan praktik mengajar, maka dosen penguji akan memberi pertanyaan terkait kompetensi pedagogi maupun profesional.

 

Jadwal yang maju mundur

Karena dilaksanakan secara daring, kendala jaringan bisa membuat jadwal ujian setiap mahasiswa menjadi maju atau mundur dari yang telah ditentukan. Seperti di kelompok saya misalnya, karena peserta pertama mengalami kendala saat masuk ruang meeting virtual, maka peserta kedua maju. Namun, karena di akhir tampil mengalami mati lampu, maka mundur ke jadwal berikutnya. Alhasil saya pun jadi tampil pukul 17.30 WIB (di jadwal awal 17.00 WIB).

 

Biar bagaimana pun saya senang karena legaaa sudah melaksanakan ujian komprehensif ini. Semoga kelak bisa bermanfaat.

Identifikasi Tanaman jadi Lebih Mudah dengan Aplikasi ini loh!

Halo Sahabat Jendela IPA!

Bagaimana kabarnya hari ini?

Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya 😊

 

By the way,

Pernah nggak sih kalian penasaran dengan nama ilmiah dari tumbuhan yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari?

 

Lagi asyik jalan-jalan terus Nemu tanaman unik yang sayangnya kita nggak tau itu apa. Mau Googling pun tentu ribet karena bingung harus memasukkan kata kunci apa.

 

Tapi tahukah kamu, ternyata ada loh aplikasi yang bisa bantu kita untuk identifikasi nama ilmiah dari berbagai flora dari seluruh dunia!

 

Yuk cari tau bagaimana serunya menjadi seorang penemu dengan menyimak video berikut :

Pssst … Buat yang profesional juga bisa loh menambahkan/mengoreksi nama spesies!

Semoga bermanfaat dan menginspirasi 🤗

Adakah Organisme Tingkat Jaringan?

Ketika seorang guru berhenti belajar, maka sesungguhnya ia telah berhenti menjadi seorang guru. – Prof. Eko Indrajit

Benar kiranya apa yang disampaikan oleh Prof. Eko dalam salah satu webinar bertema Digital Mindset. Seperti hari ini, di kelas PPG Dalam Jabatan Angkatan 3, ketika masuk bahasan Modul 2 IPA, saya belajar sesuatu yang baru.

Sekedar gambaran saja, dalam setiap modul PPG, terdapat 4 Kegiatan Belajar (KB). Di setiap KB terdapat forum diskusi. Nah, di forum inilah peserta bahkan dosen bisa bertukar pikiran sebelum akhirnya ditarik kesimpulan/penguatan pada sesi webmeeting.

“Mengapa tidak ada lagi organisme tingkat organ? dan masih adakah organisme tingkat jaringan? kalau ada, apa contohnya?” itulah pertanyaan yang disampaikan oleh Dr. Muhiddin P., M.Pd. di forum diskusi KB 2.

Jujur, pertanyaan ini membuat saya termenung sejenak. Organisme tingkat jaringan? Apakah mungkin maksudnya organisasi tingkat jaringan? Keduanya (organisme dan organisasi) tentu hal yang berbeda (pikir saya).

Saat masuk forum diskusi, sudah ada 2 orang yang menjawab. Jawaban pertama mengarah pada organisasi tingkat jaringan, sedangkan jawaban kedua mengarah pada organisme tingkat jaringan. Di jawaban kedua bahkan disebutkan bahwa contoh organisme tingkat jaringan adalah Porifera dan Coelenterata.

Saat berselancar, sedikit sekali referensi yang membahas organisme tingkat jaringan. Lebih banyak yang membahas organisasi tingkat jaringan yang contohnya tentu saja seperti jaringan saraf, epidermis, dsb.

Dicari dalam bahasa Inggris pun, saya masih kesulitan mencari referensi apakah ada organisme tingkat jaringan? Saya terus berpikir, organisme apa yang hidupnya hanya sampai terbentuk jaringan saja sehingga masuk kelompok organisme tingkat jaringan?

Jika berbicara organisme tingkat sel, tentu contohnya banyak. Amoeba, paramaecium, berbagai bakteri, atau alga, banyak yang hanya terdiri dari satu sel (uniseluler) dan mereka hidup (bukankah dikatakan organisme jika memiliki ciri-ciri hidup?). Mereka adalah organisme tingkat jaringan.

Strategi penelusuran kemudian saya balik. Berangkat dari pencarian informasi terkait porifera dan coelenterata. Di beberapa artikel, saya masih menemukan ada yang menggolongkan porifera ke dalam organisme tingkat sel. Namun, dari sini saya lalu mulai mendapat titik terang.

Baik Porifera maupun Coelenterata keduanya adalah hewan bersel banyak (multiseluler). Jika melihat struktur anatominya, maka kita akan sadar bahwa ya, keduanya merupakan contoh organisme tingkat jaringan. Tersusun dari sel-sel yang memiliki fungsi yang sama membentuk jaringan epidermis atau endodermis. Serta jaringan-jaringan lain.

Porifera dan Coelenterata dipercaya termasuk hewan yang pertama kali memiliki jaringan meski masih sederhana.

Lalu, apakah masih ada organisme tingkat organ? Berdasarkan hasil diskusi, jawabannya adalah tidak kecuali direkayasa. Biar bagaimana pun, organ tidak dapat bekerja sendiri. Misal organ jantung tidak bisa bekerja optimal memompa darah bila tidak bekerja sama dengan organ pembuluh darah. Organ-organ harus bekerja sama membentuk sistem organ, dan sistem organ-sistem organ akan membentuk organisme (tingkat tinggi). Oleh karena itu, tidak ada organisme tingkat organ.

Membahas diskusi ini akan sangat panjang, terlebih jika memperdalam bahasan Porifera dan Coelenterata sebagai organisme tingkat jaringan. Namun, meski hanya sekedar pembuka, semoga tulisan ini menjadi pemicu bagi kita (pendidik) khususnya maupun pembaca pada umumnya untuk secara mandiri mendalaminya (bila tertarik).

Salam hangat,

Salam pendidikan!

SMPN 1 Cipeundeuy Siap Menyambut Tahun Ajaran Baru!

Sesuai Surat Pemberitahuan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang Nomor 800/1307-Disdikbud/2020 perihal Pemberitahuan Pelaksanaan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021, SMPN 1 Cipeundeuy melaksanakan berbagai persiapan.

Salah satu persiapan menghadapi tahun ajaran baru di tengah pandemi adalah dengan menyediakan sarana untuk mencuci tangan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Lampiran Surat Pemberitahuan Kadisdik, bahwa sarana protokol kesehatan yang harus disediakan sekolah adalah :

  1. Menyediakan masker/pelindung muka.
  2. Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun.
  3. Menyediakan hand sanitizer.
  4. Menyediakan disinfektan.
  5. Themo gun sesuai kebutuhan.
Menyiapkan sarana cuci tangan (foto : Nana)

Sebelumnya, Satcip (sebutan untuk Satu Cipeundeuy) memang telah memiliki sarana cuci tangan. Setiap 2-3 kelas, tersedia keran air. Namun, dalam rangka memenuhi protokol kesehatan, jumlah keran air di lingkungan sekolah jadi ditambah.

Sarana cuci tangan (foto: Nana)

Besok, (Senin, 13 Juli 2020), Satcip akan melaksanakan MPLS selama dua hari dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Semoga acaranya lancar, tepat sasaran dan sehat selalu. Aamiin.

dwu

Diseminasi Didamba

Sudah sepatutnya bagi seorang guru untuk terus mengembangkan diri dan berbagi ilmu.

Program Didamba Angkatan 3 Tahap 1 memang telah berakhir pada 3 Juli 2020. Namun, ilmu yang didapat dari diklat ini harus terus dialirkan agar semakin banyak guru yang bisa merasakan manfaatnya meski tidak secara langsung mengikuti diklat.

Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dari program ini saya bagikan (diseminasikan) pula kepada guru-guru yang lain. Berikut adalah diseminasi yang saya lakukan di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat pada hari Jumat, 3 Juli 2020.